Angka seksio sesarea tinggi, terutama di rumah sakit swasta. Kenyataan ini cukup menghebohkan juga. Salah satu alasan kenapa bisa demikian, karena banyaknya seksio atas permintaan pasien sendiri.
Banyak alasan kenapa banyak ibu yang lebih memilih seksio, seperti tidak tahan sakit, takut struktur dasar panggul rusak, "katanya kalau sudah melahirkan beda dengan yang belum pernah", dan yang paling tragis katanya karena lebih aman.
BENARKAH DEMIKIAN ????
Seksio sesarea menjadi pilihan bila terdapat indikasi obstetrik, seperti panggul sempit, bayi besar (makrosomia : berat janin > 4000 gram), letak lintang, CPD (cephalo-pelvic disproportion, ketidakimbangan kepala dan panggul), plasenta previa, gawat janin. Tujuan dilakukan seksio sesarea adalah mempercepat proses kelahiran agar komplikasi terhadap ibu dan bayi berkurang.
Komplikasi yang dapat terjadi pada seksio sesarea
seperti perdarahan, alergi obat-obatan,
pengaruh anestesi, perlukaan terhadap organ tubuh yang lain, misalnya kandung kemih,
saluran kencing (ureter), usus, luka operasi yang tidak sembuh, perlengketan pasca operasi dan
lain-lain.
Apakah melahirkan normal juga benar-benar aman?
Jawabannya tidak juga.
Melahirkan normalpun memiliki risiko, seperti ancaman robekan jalan
lahir, seperti rahim, mulut rahim, dinding vagina atau robekan total sampai ke anus (dubur)
terutama bila kontraksi rahim sangat kencang, atau janin besar, atau kematian janin selama
proses persalinan, keadaan tersebut bisa terjadi bila komplikasi tidak terdeteksi dari awal
Keuntungan Lahir Normal ?
Yang pertama tentu terhindar dari komplikasi yang dapat dialami bila persalinan dengan seksio
sesar.
Selama proses persalinan bayi akan melewati vagina yang mengandung kuman, yang secara tidak
langsung akan membantu membentuk kekebalan tubuh bayi.
Saat bayi melewati panggul ibu, dada bayi seakan tertekan, sehingga cairan yang berada di
paru-paru akan terperas keluar.